Supaya lebih jelas kita perlu
mengetahui atau memahami arti kata “ghaib”,
sebagai pengantar dalam memahami isi artikel ini. Secara bahasa, kata ghaib (غَيْبٌ)
berarti ‘tertutupnya sesuatu dari pandangan mata’. Karena itu, matahari ketika
terbenam atau seseorang yang tidak berada di tempat juga disebut ghaib (غَيْبٌ).
Secara singkat dapat dikatakan bahwa ghaib (غَيْبٌ) adalah antonim dari kata “nyata”. Ghaib (غَيْبٌ) secara
terminologis berarti ‘sesuatu yang tidak bisa dijangkau manusia’, kecuali bila
diinformasikan oleh Allah dan rasul-Nya, atau sesuatu yang tidak diketahui
kecuali oleh Allah.
Ghaib (غَيْبٌ) di dalam
pengertian pertama disebut ghaib nisbi (غَيْبٌ نِسْبِيٌّ = gaib relatif). Ghaib
(غَيْبٌ) di dalam pengertian kedua disebut ghaib muthlaq (غَيْبٌ مُطْلَقٌ =
gaib mutlak). Termasuk kepada gaib mutlak ini Tuhan, para malaikat, arwah
manusia yang telah berpisah dari kehidupan yang bersifat jasmani, dan lain-lain
(Ensiklopedia).
alam ghaib
Lalu pengertian yang mana yang dianut mengenai ghaib dalam tulisan ini? Tentu kita dapat menentukan sendiri dengan memperhatikan kedua pengertian ghaib di atas. Kalau sebuah bola berwarna merah dengan diameter 20 cm, maka volume bola tersebut (V)= 4/3 π r³= 4/3(3,14 x 10³)cm³= 4/3(3140)=12560/3 = 4186,666667cm³.
fisika quantum
Jika bola merah tersebut dibelah (dihancurkan) menjadi
1000 bola-bola yang lebih kecil dengan ketentuan setiap bagian memiliki volume
yang sama, maka setiap bola kecil tersebut memiliki volume 4,186666667cm³; dan jika setiap bola-bola kecil (butiran-butiran
kecil) berwarna merah tersebut dibagi lagi menjadi 1000 bagian yang sama besar,
maka butiran-butiran (partikel) yang sangat kecil berikutnya bervolume
0,004186666667 dengan diameter 20 x 0,000001 cm atau 0,00002 cm, sampai di
sini saja tentu indra penglihatan kita tidak dapat melihat butiran-butiran
merah sekalipun dengan pembesaran 1.000.000
kali, karena diameter partikel-partikel hasil pembagian bola merah tersebut sudah lebih kecil dari panjang gelombang sinar merah, sehingga keberadaan butiran-butiran merah kini menjadi “ghaib”. Hal ini
disebabkan karena ada batas-bataskemampuan indra manusia, terutama indra penglihatan.
fisika kuantum
Diketahui panjang gelombang sinar merah= 780 nanometer= 0,000078 cm. Sedangkan diameter partikel tersebut kini
hanya 0,00002 cm atau sama dengan 200 nano meter. Karena dengan diameter yang lebih kecil dari panjang gelombang sinar merah, maka tidak akan dapat memantulkan warna merah, karena proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah warna. Tetapi secara teoritis jika partikel-partikel tersebut disatukan lagi menjadi sebuah bola seperti semula, maka warna merah yang hilang tadi akan tampak kembali. Dalam konsep ilmu pengetahuan modern, alam semesta dengan segala isinya tersusun dari materi dan energi.
Materi (benda) tersusun pula atas beberapa partikel halus yang lazim disebut atom. Sedangkan atom terdiri dari sebuah inti atom dan sejumlah elektron pada jarak yang relatif jauh. Ini berarti elektron jauh lebih kecil dari atom, dari semua partikel subatom ini, elektron adalah yang paling ringan,ukuran elektron sangat kecil sedemikian hingga tiada teknik pengukuran yang dapat digunakan untuk mengukur ukurannya [wikipedia]. Sesungguhnya istilah-istilah atom, proton, neutron dan elektron itu, semua hanyalah model. Artinya nama-nama tersebut dikaitkan dengan suatu gejala tertentu, sedemikian rupa sehingga dengan model itu para ilmuwan akan dapat bekerja dengan lebih mudah.
Oleh karena itu dalam Ilmu Fisika, dikenal beberapa model atom mulai dari Dalton, Thomson, Rutherford, Niels Bohr, dan sebagainya. Thomson misalnya, sekalipun sebagai penemu elektron, sebetulnya ia tidak pernah tahu seperti apa elektron itu. Sebab ia hanya melakukan atau membuat eksperimen. Lalu ia perhatikan gejala-gejala atau sifat-sifat hasil eksperimennya. Dari sana disusunlah suatu konsep dan ternyata konsepnya itu bisa menerangkan gejala tersebut. Bagaimana jika ada suatu alat detektor yang super canggih? Jika memang ada alat detektor yang super canggih semacam mikroskop elektron dengan pembesaran bermilyar-milyar atau bahkan berbilyun, sehingga secara teoritis dengan pembesaran demikian dapat diprediksi elektron akan dapat terlihat. Akan tetapi, ternyata tidak semudah apa yang dibayangkan, karena kita bisa melihat karena pertolongan cahaya visual (kasat mata). Sebagai sebuah partikel, cahaya mempunyai massa, kecepatan dan momentum (efek compton). Sedangkan sebagai sebuah gelombang, cahaya mempunyai panjang gelombang, frekuensi, dan amplitudo. Dari sekian banyak panjang gelombang cahaya yang ada, hanya sebagian kecil saja yang bisa tertangkap oleh indera penglihatan manusia, berkisar antara 380 sampai 780 nanometer. Itulah yang kita sebut sebagai cahaya visual. Perhatikan Gb. 3 dan Gb. 4 !
Materi (benda) tersusun pula atas beberapa partikel halus yang lazim disebut atom. Sedangkan atom terdiri dari sebuah inti atom dan sejumlah elektron pada jarak yang relatif jauh. Ini berarti elektron jauh lebih kecil dari atom, dari semua partikel subatom ini, elektron adalah yang paling ringan,ukuran elektron sangat kecil sedemikian hingga tiada teknik pengukuran yang dapat digunakan untuk mengukur ukurannya [wikipedia]. Sesungguhnya istilah-istilah atom, proton, neutron dan elektron itu, semua hanyalah model. Artinya nama-nama tersebut dikaitkan dengan suatu gejala tertentu, sedemikian rupa sehingga dengan model itu para ilmuwan akan dapat bekerja dengan lebih mudah.
Oleh karena itu dalam Ilmu Fisika, dikenal beberapa model atom mulai dari Dalton, Thomson, Rutherford, Niels Bohr, dan sebagainya. Thomson misalnya, sekalipun sebagai penemu elektron, sebetulnya ia tidak pernah tahu seperti apa elektron itu. Sebab ia hanya melakukan atau membuat eksperimen. Lalu ia perhatikan gejala-gejala atau sifat-sifat hasil eksperimennya. Dari sana disusunlah suatu konsep dan ternyata konsepnya itu bisa menerangkan gejala tersebut. Bagaimana jika ada suatu alat detektor yang super canggih? Jika memang ada alat detektor yang super canggih semacam mikroskop elektron dengan pembesaran bermilyar-milyar atau bahkan berbilyun, sehingga secara teoritis dengan pembesaran demikian dapat diprediksi elektron akan dapat terlihat. Akan tetapi, ternyata tidak semudah apa yang dibayangkan, karena kita bisa melihat karena pertolongan cahaya visual (kasat mata). Sebagai sebuah partikel, cahaya mempunyai massa, kecepatan dan momentum (efek compton). Sedangkan sebagai sebuah gelombang, cahaya mempunyai panjang gelombang, frekuensi, dan amplitudo. Dari sekian banyak panjang gelombang cahaya yang ada, hanya sebagian kecil saja yang bisa tertangkap oleh indera penglihatan manusia, berkisar antara 380 sampai 780 nanometer. Itulah yang kita sebut sebagai cahaya visual. Perhatikan Gb. 3 dan Gb. 4 !
fisika
quantum
Gb. 3
alam ghaib
Gb. 4
alam
Padahal diketahui dari semua
partikel subatom, elektron adalah yang paling ringan,ukuran elektron sangat
kecil sedemikian hingga tiada teknik pengukuran yang dapat digunakan untuk
mengukur ukurannya. Singkatnya diameter elektron jauh lebih kecil dari panjang
gelombang cahaya-cahaya visual. Bagaimana bisa terlihat?
Bagaimana kalau kita gunakan
cahaya lain? Sinar-X, panjang gelombangnya masih sedikit lebih besar dari
diameter elektron. Satu-satunya sinar yang memiliki panjang gelombang relatif
lebih kecil, yaitu sinar gamma, sinar gamma dipancarkan oleh radium hingga
sering disebut sinar radium. Sinar gamma memiliki frekuensi yang sangat tinggi,
ini berarti memiliki energi yang sangat tinggi pula. Sehingga elektron tidak
sanggup mematulkan sinar itu kembali ke mata detektor. tidak sanggup menahan
hantaman sinar gamma berenergi sangat tinggi itu. Elektron terhambur, terpental
entah ke mana. Kecepatan gerak elektron menjadi luar biasa. Supermikroskop yang
telah dianggap detektor super canggih itu tidak dapat mendeteksi keberadaan
elektron tersebut.
ghaib
Lalu bagaimana dengan keberadaan hari Pembalasan, seperti keberadaan surga dan neraka? Apakah bisa dibuktikan? Sementara pembuktian dan eksperimen dalam ilmu fisika saja masih banyak yang belum jelas, karena faktor keterbatasankemampuan manusia, juga problemaakal manusia. Di sinilah peranan informasi wahyu Ilahi yang disampaikan kepada para rasul-Nya mengenai sesuatu yang tidak diketahui kecuali oleh Allah. “Al Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini” (Q.S.45:20). “(Al Qur'an) ini adalah penerang bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa” (Q.S.3:138). Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)(Q.S.2:185). Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian (Q.S.17:82).
Dan jika Kami jadikan Al Qur'an itu suatu bacaan dalam selain bahasa Arab tentulah mereka
mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?"
Apakah (patut Al Qur'an) dalam bahasa asing, sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak
beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Qur'an itu suatu kegelapan
bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat
yang jauh"(Q.S. 41:44). Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang
beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga
itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami
dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di
dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya(Q.S.2:25). Dan bersegeralah
kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (Q.S.3:133).Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke
dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak
lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan (Q.S.3:185). (Hukum-hukum tersebut)
itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barang siapa taat kepada Allah dan
Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal
di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar (Q.S.4:13). Jika kamu menjauhi
dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya
Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan
kamu ke tempat yang mulia (Q.S.4:31).
Barang siapa yang mengerjakan amal-amal
saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka
itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun (Q.S.4:124).
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya (Q.S.2:39). Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali
tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari
saja." Katakanlah: "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga
Allah tidak akan memungkiri janji-Nya ataukah kamu hanya mengatakan terhadap
Allah apa yang tidak kamu ketahui?" (Q.S.2:80). (Bukan demikian), yang
benar, barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka
itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya (Q.S.2:81). Dan di
antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan
di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"(Q.S.2:201).
alam ghaib
Dan apabila dikatakan kepadanya:"Bertakwalah kepada Allah",
bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah
(balasannya) neraka Jahanam. Dan sungguh neraka Jahanam itu
tempat tinggal yang seburuk-buruknya (Q.S.2:206).
FISIKA KUANTUM
FISIKA QUANTUM
ALAM GHAIB
No comments:
Post a Comment